Pages

Kamis, 05 Mei 2011

makna 50 shalat

Setelah kita memahami konsep kehidupan yang teramat penting bagi semua umat muslim (KESENANGAN SEMU YANG AMAT PAYAH!!!), sebagai tindak lanjutnya adalah hakikat kehidupan sebagai berikut:

-------------------------------------------------
Allah pertama kali mewajibkan shalat 50 kali kepada umat Muhammad ketika beliau melakukan mi'raj. Tetapi, berkenaan dengan masalah ini, pernahkah kita bertanya tetntang hikmah disebutkannya hadits bahwa Allah telah mewajibkan shalat sebanyak 50 kali, lalu Dia memberikan dispensasi kepada kita?

Menurut keyakinan, wallahu a'lam, Allah MEMANG mewajibkan semua itu. Namun demikian, Dia mengetahui keadaan kita bahwa kita tidak akan mampu melakukannya. Seandainya kita mengerjakan shalat sebanyak 50 kali, sementara sehari semalam hanya ada 24 jam, berarti kita SETIAP SETENGAH JAM sekali kita akan mengerjakan shalat (tepatnya 28 menit 48 detik).

Misalnya, dari 24 jam yang ada, lalu kita kurangi 6 jam untuk tidur, berarti kira-kira SETIAP 20 MENIT kita akan mengerjakan shalat (tepatnya 21 menit 36 detik). Berdasarkan perhitungan ini, apabila seorang lelaki melakukan shalat di masjid, ia TIDAK AKAN meninggalkan masjid karena waktu shalat sangat dekat, sementara seorang wanita tidak akan meninggalkan mushallanya karena alasan yang sama. Dengan demikian, kapankah waktu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup dan di manakah tanggung jawab kehidupan dan tuntunan-tuntunannya?

Kalau begitu, apa tujuan diwajibkannya shalat 50 kali kemudian diringankan bagi kita dan diringkas menjadi lima? Ia tak disebutkan secara serampangan. Allah Mahasuci dari semua itu, Dia Mahabijaksana dalam segala firman dan perbuatan-Nya.

Hikmahnya, wallahu a'lam, secara lahir ialah Dia ingin menjelaskan kepada para hamba-Nya bahwa Dia tidak menciptakan mereka di dunia ini, KECUALI hanya untuk beribadah kepada-Nya. Karena itu, Dia mewajibkan shalat DAN MENYUKAI PENAMBAHAN BILANGANNYA sebatas kemampuan. Dengan demikian, hadits tersebut menunjukkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Mengukuhkan TUJUAN penciptaan manusia, yakni beribadah.
2. Menjelaskan keutamaan shalat fardhu atas shalat lainnya, serta memotivasi memperbanyak SHALAT SUNNAH dan seluruh bentuk ibadah sesuai kemampuan.

Semua ini menjelaskan bahwa “asal penciptaan MAKHLUK*” ialah untuk beribadah (Adz-Dzaariyaat 56). Maksud "ibadah" di sini ialah IBADAH MAHDHAH yang murni karena Allah.

(ditulis dari buku RUMUS MASUK SURGA - Cara Cerdas Memilih Amal Untuk Hasil Optimal, hlm.18; menjadi tema pembuka di buku tersebut)
-------------------------------------------------

*MAKHLUK; semua makhluk! dari bangsa manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda alam semesta, dari golongan yang tampak maupun yang tidak tampak, malaikat, jin, bahkan IBLIS (meskipun iblis yang dahulu 'ketaatan & kedudukannya lebih tinggi dari malaikat' menjadi membangkang setelah Adam muncul), yang besar dan yang kecil, yang benar-benar hidup dan yang seolah mati. Dalam fisika-astronomi, bahkan planet itu pun sebenarnya hidup! Ia makan dengan memakan planet lain (dalam kurun waktu yang sangat lama). Dan 'semua bertasbih' (fi'il mudhari', dan sudah barang tentu fi'il madhi) menurut cara masing-masing yang telah dikehendaki SANG PENCIPTA PALING SEMPURNA. Apakah kita tidak malu dengan ‘batu’ itu???


(ditulis untuk menguatkan pandangan dalam rangka berbenah diri dan istiqomah)

== aku ngambil dari koleksi temen2 di satu hari satu nasihat http://www.facebook.com/group.php?gid=117155203223 ==

semoga bermanfaat :)

Jumat, 29 April 2011

pujian

Apabila Allah membiarkan suatu pujian diberikan kepadamu, padahal engkau tidak layak mendapatkannya, maka pujilah Allah karena Dia-lah yang lebih berhak atas pujian tersebut.

Orang-orang memujimu karena apa yang mereka sangka ada pada dirimu. Maka celalah dirimu karena apa yang engkau ketahui ada pada dirimu.

Ketika seorang mukmin dipuji, maka seharusnya ia merasa malu kepada Allah, karena ia dipuji dengan sifat yang tidak ada pada dirinya.

[Kitab Al Hikam, Syaikh Ibn 'Atha'illah as Sakandari]

Rabu, 27 April 2011

SHAKE HAND (VOA learning english)

The handshake is a 1-2-3 format.
1. You say your first and last names clearly. Then the other person should say their first and last names clearly.
2. You should extend your hand to them, fingers together. You should look directly into their eyes. This is called "eye contact" and it's extremely important in business.
3. You should shake hands -- usually three times. It could be a bit more or less. Your handshake should be very firm. A soft handshake means that you have no confidence or that you don't want to meet them.

I need to teach you about the handshake if you'd like to work in a foreign company.

We have a lesson on this in The Classroom. It's the first lesson in the "Lesson Plans for EFL Teachers."

Lesson Plans for EFL Teachers | The Classroom | Learning English www.voanews.com

Senin, 25 April 2011

TERIMA KASIH TUHAN

alhamdulillah, ya Rabb...
telah Engkau izinkan aku 'tertutup' sudah satu tahun ini dengan seluruh hidayah yang engkau berikan.. dan ampunilah segala khilaf yang masih banyak disana-sini yang datangnya dari hamba sendiri sebagai manusia,
Ya ALLAH...terima kasih, Engkau pula lah yang memberiku kesempatan untuk melihat dan merasakan apa2 yang disekeliling hamba, yag membuat hamba berfikir betapa besar nikmat yang telah engkau berikan. maka jauhkan lah hamba dari sifat kufur terhadap nikmat-Mu, Ya Allah Ya Rahim, berilah hamba kemudahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik sesudah ini. amin.

terimakasih, Ya Rahman..
terimakasih, Bapak ibu, kakak, serta adikku.
terimakasih, sahabat2ku tercinta.
dan terimakasih pada orang2 yang membantuku menjadi sosok yang kuat. :)
terimakasih semuanya.. :)

mari kita lanjutkan hidup dengan selalu mengharap ridho-Nya...
GOD BLESS US.. :)

Sabtu, 23 April 2011

doa seorang kekasih :)

Oh Tuhan, seandainya telah Kau catatkan

Dia milikku, tercipta untuk diriku

Satukanlah hatinya dengan hatiku

Titipkanlah kebahagiaan



Ya Allah, ku mohon

Apa yang telah Kau takdirkan

Ku harap dia adalah yang terbaik buatku

Kerana Engkau tahu segala isi hatiku

Pelihara daku dari kemurkaanMu



Ya Tuhanku, yang Maha Pemurah

Beri kekuatan jua harapan

Membina diri yang lesu tak bermaya

Semaikan setulus kasih di jiwa



Ku pasrah kepadaMu

Kurniakanlah aku

Pasangan yang beriman

Bisa menemani aku

Supaya ku dan dia

Dapat melayar bahtera

Ke muara cinta yang Engkau redhai



Ya Tuhanku, yang Maha Pengasih

Engkau sahaja pemeliharaku

Dengarkan rintihan hambaMu ini

Jangan Engkau biarkan ku sendiri



Agarku bisa bahagia

Walau tanpa bersamanya

Gantikanlah yang hilang

Tumbuhkan yang telah patah

Ku inginkan bahagia

Di dunia dan akhirat

PadaMu Tuhan ku mohon segala




=======
aku kutip dari catatan temanku di fb... bagus juga....
ngasih inspirasiii... heheheee.. makasiih yoo bang.. semangat menunggunya ngene ikii..hahahaaa :D

fighting for the time.. :)

Semua orang memiliki waktu yang sama: 24 jam sehari.
Rugilah orang yang suka MENUNDA.
Menunda bisnis jauhkan keuntungan
Menunda kerja miskinkan prestasi
Menunda ibadah jauhi syurga
Menunda taubat dekati pintu neraka

"Apabila engkau berada di waktu sore jangan menunggu (menunda beramal di waktu pagi. Dan jika berada di waktu pagi, janganlah menunda (beramal) di waktu sore. Gunakan masa sehatmu untuk masa sakitmu dan kesempatan hidupmu untuk saat kematianmu." (H.R Bukhari)

voa-islam.com

Jumat, 22 April 2011

revolusi

TIPS RAHASIA KHUSYU’ DALAM SHOLAT


-semoga dapat menjadi revolusi sholat kita-

Berwudhu zahir dan “wudhu batin” ketika masuk waktu sholat. Berdiri dengan penuh kewaspadaan dan dibayangkan Allah ada di ‘hadapan’ kita, surga di sebelah kanan kita, neraka di sebelah kiri kita, malaikat maut berada di belakang kita, dan dibayangkan pula bahwa kita seolah-olah berdiri di atas titian 'Shirratul Mustaqim' dan kita menganggap bahwa sholat kali ini adalah solat terakhir kita, kemudian kita berniat dan bertakbir dengan baik.

Setiap bacaan dan doa dipahami maknanya, kemudian kita ruku' dan sujud dengan tawadhu', kita bertasyahud dengan penuh pengharapan, dan kita memberi salam dengan ikhlas.

(diambil dari intisari 1001 Kisah Teladan)

*catatan: cara shalat tersebut adalah cara shalat Hatim Al Asham (wafat 237 H, la murid dari Syaqiq dan guru dari Ahmad bin Khadhrawaih, ia masuk dalam tokoh besar/ kisah teladan, seorang Isam bin Yusuf ahli ibadah yang sangat wara’ dan sangat khusyuk shalatnya saja ketika mengetahui cara shalat Hatim Al Asham ia tercengang dan menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang baik, bagaimana dengan kita?!)


MODIFIKASI:
Teknik di atas akan kita kembangkan lagi, namun insyaAllah lebih memudahkan, lagipula sangat sulit, bukan? menganggap sholat ini adalah sholat terakhir kita?:

Sebagai langkah awal, perlu kita pahami dahulu makna khusyu’ yang sebenarnya. Khusyuk kurang tepat bila diartikan dengan ‘konsentrasi’. Khusyuk di dalam Al-Quran dimaknai yaitu “YAKIN AKAN MENEMUI TUHANNYA & AKAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN SEMUANYA”.

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (YAITU) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah: 45-46)

Jika kita bersedia merenungi, dengan ayat ini pun kiranya sudah cukup dapat menjadikan seseorang khusyu’ dalam shalat. Karena yang digunakan adalah kalimat “yakin akan menemui Tuhan”, hal ini berkaitan erat dengan kehidupan setelah mati. Makanya, “tingkat khusyu’ seseorang BERBANDING LURUS dengan tingkat pengetahuan dan kefahamannya terhadap perjalanan/ gambaran hidup sesudah mati”.

*Sehingga sebelum mempelajari ilmu-ilmu lainnya, hendaklah kita prioritaskan memiliki (mempelajari) buku yang khusus membahas tentang kehidupan setelah mati, dan akan lebih baik lagi bila kita menyisihkan uang untuk khusus membeli buku tentang kehidupan di alam kubur, buku tentang petaka Padang Mahsyar, tentang keagungan surga, maupun buku tentang misteri dahsyatnya neraka. Bukankah tugas utama Rasul ialah menyampaikan kabar gembira (surga) dan memberi peringatan (petaka akhirat)? [Q.S. 2:213, 4:165, 6:48, 11:2, 25:56, 33:45, 46:12, dll] Dan bukankah kita semua pada finalnya PASTI akan berada di alam kekekalan? Maka sudah seharusnya kita mempelajarinya sebagai persiapan menghadapinya.

Oleh karenanya, lebih lanjut, cara paling ampuh untuk khusyu’ dalam shalat adalah mengaitkannya dengan beberapa gambaran/ suasana alam akhirat (Hari Pembalasan):

# Allah yang Maha Besar berada ‘dekat’ di hadapan kita dengan sudut elevasi +/- 30ยบ.
# Surga berada ‘sangat jauh’ di hadapan kita sekitar perjalanan 70.000 tahun perjalanan. (semakin jauh agar kita semakin berusaha mengejarnya dengan semakin khusyu’)
# Kita sholat seolah berada pada sebuah alas/ permadani/ awan dimana ‘dekat’ di bawah kita adalah Neraka Jahannam. (atau seperti lapisan es tipis di kutub bumi, dimana kita dapat mudah terperosok jatuh, dimana api neraka yang sebesar SEMUT KECIL yang telah dibasuh 70 KALI saja dapat menghancurluluhkan GUNUNG! Apa jadinya dengan manusia!)
# Malaikat Raqib berada 3 meter di sebelah kanan kita.
# Malaikat ‘Atid berada 3 meter di sebelah kiri kita.
# Malaikat Pencabut Nyawa sudah siap 3 meter berada di belakang kita.

[Dan kita HARUS ‘mewajibkan diri’ untuk memahami setiap bacaan (kalimat) sholat dari doa iftitah sampai salam, kecuali surat-suratan semampu kita. Setiap bibir melafazkan bacaan, hati bersamaan melafazkan makna (makna ‘tidak sama’ dg arti)]
----------------------------------

Kita semua menyadari, memang sulit untuk khusyu’ secara konstan dari takbir sampai salam, berikut bisa me-‘RECHARGE’ tingkat khusyu’ kita saat kita merasa lalai:

Semakin tidak khusyu’ sholat kita semakin dekat api neraka Jahannam itu naik menuju kita dan surga semakin jauh berkali-kali lipat; semakin rajin Malaikat ‘Atid mencatat dan semakin malas Malaikat Raqib mencatat; semakin pula Allah menjauh ke langit dan memalingkan wajahNYA; semakin Malaikat Izroil mempersiapkan cara paling menyiksa untuk mencabut nyawa kita. (begitu juga sebaliknya)

Total Memory Technique:

Sudah menjadi wacana umum bahwa otak kiri manusia berperan dalam tulisan/ hafalan sedangkan otak kanan untuk imaginasi/ visualisasi/ kreativitas. Jangan gunakan seluruh bagian otak kita untuk visualisasi suasana di atas. Gunakan otak kiri dan hati untuk melafazkan makna; gunakan otak kanan untuk visualisasi. Namun, persentasenya lebih diutamakan pada otak kiri. Persentase otak kanan lebih dikurangi lagi dengan cukup menghafal 2 penjuru:
1. Penjuru arah mata (bawah, depan); seketika itu ingat neraka, surga, dan Rabb*.
* Sesuai Q.S. Al-Baqarah: 45-46, maka penjuru ini (terutama Rabb) yang paling dikuatkan.
2. Penjuru samping (kanan, kiri, belakang); seketika itu ingat 3 Malaikat.

Setelah agak terbiasa, setiap penjuru dapat dikerjakan otak 1 detik; 2 detik untuk 2 penjuru. Dan setelah menguasainya dapat dicapai hanya 1 detik saja untuk visualisasi semuanya.

Khusus sebelum bertakbir, gunakan 100% bagian otak kanan saja untuk visualisasi. Dan khusus detik-detik saat tidak melafazkan bacaan, persentase diubah menjadi lebih besar untuk otak kanan (visualisasi). Selanjutnya, tetap fokus pada makna, namun diiringi suasana di atas./msf

Dengan sungguh-sungguh, praktekkan mulai saat ini juga, tingkat khusyu’ akan jauh meningkat, PASTI... (insyaAllah)

“Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Q.S. Al-Baqarah: 238)


(ditulis dalam rangka membawa perubahan & revolusi sholat setiap insan)

Kamis, 14 April 2011

Surat Kecil

Mario Teguh


Untuk yang hatinya terdiam
dalam lamunan:

Tuhanku Yang Maha Penyayang,

...Malam ini entah mengapa hatiku
berhenti bercakap dan diam
menatap buram jalur lamunan pikiranku
yang tak tahu apa yang kuinginkan.

Tapi aku ini kekasih kecil-Mu,
dan Engkau Tuhan Yang Maha Sejahtera,
yang sesungguhnya tak membatasi
apa yang bisa kuminta.

Tuhanku, esok pagi gembirakanlah aku
dengan rezeki yang indah.

Aamiin

Rabu, 13 April 2011

dari Oom Mario TEGUH... SALAM SUPER!

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di

idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju

kegagalan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak

pernah menua; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang

ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan

Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena

sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat

pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak

mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang

menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik.

Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang

Waktu, mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri

Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan.


Mario Teguh

Kamis, 10 Maret 2011

semangat!!

huuwwwaaaa.... gagal di pengolahan pangan... :(
haduuuh, tapi gag pap dink... semangat 45.. AGROEKOTEKNOLOGI..... im coming, dear... :)

Kamis, 03 Maret 2011

and who am i..??

And who am I??
if i was trying, im losing...
if i was crying, im refining..
i just want to know that I am 'FHA:,,'

gagal, bukanlah suatu masalah kawan,
anggap saja, ini lah yang terbaik untuk kita,,,
langkah awal menuju sebuah kesuksesan.. dimana kamu akan tau dan akhirnya sadar, bahwa inilah yang di rencanakan Tuhan untukmu...
TUHAN MAHA ADIL, kawan... :)

Jumat, 21 Januari 2011

renungan... semoga bermanfaat bagii kalian semuanya..

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB…
Apa kabar, Sahabat-sahabatku??
Hari-hari berlalu kian cepat… banyak hal-hal baru yang kita hadapi,,, banyak masalah-masalah yang menghadang langkah kita, banyak pula kesedihan yang yang membuat kita sesak dan penat, hingga kita merasa gelisah, kita merasa jauh akan ketentraman jiwa…
dan, sahabatku, ini hanyalah sedikit tulisan panjang yang mungkin bisa membantu kita (aku dan kamu), mungkin juga bisa menjadi bahan untuk perbaikan kita (aku dan kamu). Bisa disebut Renungan kali, ya??hehehee 
Sengaja aku kutip dari buku MENATA HATI MERAIH KEDAMAIAN DIRI ( karya ; Asyraf Syahin ), buku yang aku pinjem dari sahabatku juga.
Sahabat, semoga dengan kutipan ini, kita bisa menemukan motivasi agar kita tetap maju berjalan di jalan yang penuh ke ridhaan ALLAH SWT. Amien.
Selamat membaca! 
================================
Tulisan berikut ini adalah surat pribadi. Bacalah dengan hatimu dan anggaplah tulisan itu darimu dan untuk dirimu sendiri.
SURAT PRIBADI “KEPADA DIRIKU”
Wahai DIRIKU,
Kalimat, “Allah lebih baik dan kekal,” adalah sebuah kebenaran yang diakui oleh orang-orang mukmin di setiap waktu dan tempat. Wahai diriku, sekarang akuilah kebenaran itu, beramallah dengannya dan karenanya. Karena ALLAH lebih baik dan kekal. ALLAH lebih baik dan kekal dari segala sesuatu. ALLAH lebih besar dan lebih tinggi dari segala sesuatu. Maka dari itu, sejak sekarang jangan sampai engkau lebih memilih sesuatu dari pada DIA. Jadikanlah ridha ALLAH sebagai tujuan utamamu. Jangan engkau lebih memilih tujuan yang lain daripada tujuan tersebut.
Wahai DIRIKU,
Tidakkah kegundahan ini membuatmu gelisah? tidakkah kesedihan ini membuatmu sakit? Sekarang yakinlah bahwa tidak ada kesenangan, ketentraman, kebahagiaan, dan ketenangan, kecuali dengan mencintai ALLAH, taat kepada-Nya, dan berlindung kepada-Nya.
Wahai DIRIKU,
Berkali-kali engkau berlindung pada ALLAH dalam setiap kesedihan dan kesempitan,tapi sekarang aku tidak akan menunggu hingga datang kesedihan dan kesempitan yang baru, aku akan membawamu menuju ALLAH, aku akan mendorongmu menuju kepada-Nya, berjalanlah bersamaku kepada-Nya bahkan larilah bersamaku menuju kepada-Nya.
Wahai DIRIKU,
Berkali-kali engkau mengagumi orang yang mendapat pertolongan ALLAH dan menerangi langkah mereka dengan cahaya-Nya, maka sekarang jadilah engkau seperti mereka. agar engkau merasakan kebahagiaan sebagaimana mereka merasakannya, agar engkau sampai kepada posisi mereka. orang yang bisa merasakan, barangkali engkau akan mengulang-ulang apa yang mereka ucapkan,”Seandainya para raja itu mengetahui kenikmatan yang kami rasakan niscaya mereka akan merebut kenikmatan itu dari kami dengan pedang-pedangnya.”
Wahai DIRIKU,
Tidakkah engkau rindu dengan tetesan air mata yang menyebabkan terampuninya dosa? Tidakkah engkau rindu dengan sujud yang melunakkan hati? Tidakkah engkau rindu dengan qiyamul lail yang memperlihatkan benarnya langkahmu kembali kepada-Nya?
Wahai DIRIKU,
Seakan-akan Al-Qur’an merindukan suaramu. Seakan-akan malam merindukan berdirimu untuk qiyamul lail. Seakan-akan lisan ini merindukan dzikirmu. Seakan-akan mata ini merindukan air matamu. Seakan-akan jantung ini merindukan denyutan karena takut kepada ALLAH. Sekarang saatnya kita menyambut semua keinginan dari yang sedang rindu ini. Kita akan menyambut keinginannya dengan sujud khusyuk, bacaan Al-Qur’an yang diiringi dengan isak tangis, kembali kepada ALLAH dengan sebenarnya dan seterusnya.
Aduh, Wahai DIRIKU,… Aduh, Wahai DIRIKU,
Aku memohon kepada ALLAH semoga air mata ini mengantarkan rintihan demi rintihan ini kepada-Nya. Aku berharap kepada ALLAH semoga kekhusyukanku dapat mengantarkan rintihan demi rintihan ini kepada-Nya. Rintihan yang mulai bergerak bersama segala kerinduan menuju kepada ALLAH. Rintihan yang mulai bergerak bersama segala penyesalan atas penyia-nyiaan terhadap hak ALLAH. Rintihan demi rintihan yang bergerak bersama setiap harapan agar tetap dalam kondisi yang lebih baik bersama ALLAH.
Aduh, Wahai DIRIKU,… Aduh, …
“tawanan adalah orang yang ditawan oleh hawa nafsunya, dan orang yang dipenjara adalah orang yang dihalangi dari Rabbnya” sebuah kebenaran yang diajarkan oleh orang-orang shalih kepada kita dari waktu ke waktu. Sekarang aku akan mengingatnya dan merasakannya. Dengan mengingatnya dan merasakannya, akan muncul rintihan demi rintihan dari dalam hati. Rintihan-rintihan akan muncul, sedang aku melihatmu sebagai tawanan, wahai diriku. Sungguh aku melihatmu sebagai tawanan; tawanan dari kelemahanmu, dosa-dosamu, dan hawa nafsumu. Rintihan-rintihan yang lain juga muncul, wahai DIRIKU, aku juga melihatmu terbelenggu dan terpenjara. Terbelenggu oleh dosa-dosamu, aib-aibmu, dan angan-anganmu. Dengan belenggu itu engkau terhalangi dari kelezatan iman, kedamaian, dan ketenangan, ketaatan kepada ALLAH, nikmatnya dzikir, serta nikmatnya menangis karena takut kepada ALLAH. Dengan tetesan airmata, aku memanggilmu, maka penuhilah panggilanku. Dengan tetesan airmata, aku memanggilmu, “Selamatkan aku.” Dengan tetesan airmata, aku memanggilmu,”Bebaskan aku dari penawanan ini.” Dengan tetesan airmata pula, aku memanggilmu,”Keluarkan aku dari penjara diriku, selamatkan aku, bebaskan aku, dan keluarkan aku.”
Aduhai DIRIKU…. Aduhai DIRIKU….
Rintihan demi rintihan telah aku ucapkan. Bersama dengan berbagai rintihan ini aku ingin bertanya kepadamu. Ya, aku akan bertanya kepadamu lalu jawablah pertanyaanku. Sampai kapan engkau menjadi tawanan? Sampai kapan engkau terbelenggu dan terpenjara? Sampai kapan? Sampai kapan? Sekarang saatnya bagimu untuk menghancurkan belenggu ini. Sekarang saatnya bagimu untuk terbebas dari penawanan ini. Sekaranglah saatnya, sekaranglah saatnya!
Aduhai DIRIKU,
Tidakkah engkau malu? Berapa kali bermaksiat kepada ALLAH, padahal Dia melihatmu? Berapa kali engkau mengucapkan kata-kata jelek padahal Allah mendengarnya? Berapa kali engkau menempuh jalan kesesatan, padahal Allah mengawasimu? As-Sami’ (Yang Maha Mendengar) pasti mendengar, Al-Bashir (Yang Maha Melihat) pasti melihat. Al-Alim (Yang Maha Mengetahui) pasti mengetahui. Tetapi, alangkah indahnya “tetapi”. Tetapi, alangkah bagusnya “tetapi”. Tetapi, alangkah menyenangkannya “Tetapi”. Tetapi karena Dia Ar-Rahim (Yang Maha Penyayang). Tetapi karena Dia Al-Ghafur (Yang Maha Pengampun). Tetapi karena Dia Al-Halim (Yang Maha Penyantun). Karena Dia menyayangi dan menutupi, serta memaafkan, dan mengampuni.
Aku katakan sekali lagi padamu,”Tidakkah engkau malu dengan kemaksiatanmu kepada Allah, sedangkan Dia melihatmu, mendengarmu, mengawasimu, dan memantaumu? Tidakkah engkau malu dengan kemurahan Allah padamu dan ditutupnya aibmu oleh-Nya. Tidakkah engkau takut jika kemurahan ALLAH kepadamu berubah menjadi adzab, dan ditutupinya aibmu menjadi hukuman? Tidakkah engkau malu? Tidakkah engkau takut? Tidakkah engkau senang, bahkan sangat senang kepada yang mengasihi, menutup aibmu, memaafkanmu, serta mengampunimu?”
Aduhai jiwaku…. Aduhai jiwaku….
Alangkah sedikitnya rasa malumu! Alangkah dekatnya adzab yang akan engkau terima jika engkau tidak segera kembali kepada Rabbmu dan jika Dia tidak menyayangimu.
Wahai diriku… Wahai diriku… Wahai diriku…
Sekarang saatnya engkau tenang! Tapi, sekali lagi engkau tidak akan tenang kecuali dengan menjauhi segala perbuatan yang dapat menjauhkan dirimu dengan Rabbmu. Maka, jauhilah! Sekarang saatnya engkau tenang, dan sekali-kali engkau tidak akan merasakan ketenangan kecuali dengan melaksanakan kewajiban yang telah diperintahkan oleh Rabbmu kepadamu, maka laksanakanlah. Sekarang saatnya engkau merasa tenang dengan kembali kepada Rabbmu. Sekarang saatnya engkau merasa tenang, maka tenanglah. Sekarang saatnya kembali, maka kembalilah pada Rabbmu.
Wahai diriku…
Engkau tidak akan merasakan ketenangan hanya dengan kata-kata, dan tidak akan bisa kembali kepada Rabbmu hanya dengan ungkapan saja, akan tetapi kata-kata dan ungkapanmu harus diiringi dengan perbuatan. Wahai diriku, inilah beberapa amalan yang aku tentukan untuk diriku, dan aku akan berusaha untuk menetapinya.
Dengan pertolongan Allah, aku bertekad setiap hari akan melakukan aktivitas :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
(jika mau/ingin, sahabat-sahabat semua bisa mengisi note pribadi yang sahabat punya (Jika punya Map Priority, diary, catatan harian, atau apalah) dengan memilih sendiri apa yang akan dikerjakan dan ditinggalkan dalam rangka menguatkan dan meningkatkan hubungan diri dengan Allah)
=======================================
Alhamdulillah kelar juga ngutipnya,
Hmmmh, Ini Cuma ajang sharing saja, sahabat. Terima kasih Bagi njenengan2 yang mungkin mau membaca atau berbagi motivasi buat temen2 bisa comment juga, jadi ada komunikasi yang InsyaALLAH tujuannya untuk kebaikan bersama. Siapa tau bermanfaat bagi sahabat-sahabat semua…
Maaf atas segala kesalahan…(Maaf juga udah Menuhin Wall sahabat semua dengan note’ku yang mungkin dikira aneh ini. Hehehee. Maaf ya maaf!  )
Semoga bermanfaat…Semoga kita jadi pribadi yang lebih baik 

Salam persahabatan,

_JUST’FHA_

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

NB: Thanks buat bukunya, deg.. 